ANEKA AYAM





AYAM PELIHARAAN / AYAM KAMPUNG

Secara umum lebih dikenal dengan sebutan AYAM merupakan jenis unggas yang dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya.

Merupakan keturunan langsung dari salah satu sub spesies Ayam Hutan Merah atau Ayam Bangkiwa yang di domestifikasi atau dipeliahara yang berasal dari India.

Sering dan banyak dikawinsilangkan untuk menghasilkan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi. Yang paling umum dikenal adalah Ayam Potong -untuk diambil manfaat dagingnya- dan Ayam Petelor -untuk diambil manfaat telornya-. Dan merupakan jenis yang sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan selama ada dan mendapatkan makanan.

Sering pula dikawin silangkan dengan kerabat dekatnya Ayam Hutan Hijau yang perkawinan silangnya menghasilkan hibrida mandul yang pejantannya dikenal dengan Ayam Bekisar.

Ayam peliharaan yang tidak dibudidayakan secara komersial atau yang tidak mengalami pemurnian ras atau galur sebagai pedaging atau petelor dikenal dengan Ayam Kampung

VARIETAS AYAM KAMPUNG :

AYAM KEDU
    Ayam kampung lokal yang berkembang di Kab Magelang dan Temanggung atau eks Karisidenan
    Kedu - Jawa Tengah yang awal pengembangannya untuk kebutuhan ritual
    Berdasarkan penampilan warnanya dibedakan menjadi empat jenis
    -Ayam Kedu Hitam
     Penampilan hampir hitam semuanya, namun pantat, jengger ada warna kemerahan.
    -Ayam Kedu Cemani
     Seluruh penampilannya hitam, termasuk paruh, kuku, telapak kaki, lidah, telak (langit mulut)
     daging bahkan tulangnya.
    -Ayam Kedu Putih
     Seluruh tubuhnya berwarna putih kecuali jengger dan kulit muka berwarna merah
    -Ayam Kedu Merah
     Seluruh tubuhnya berwarna hitam kecuali jengger dan kulit muka berwarna merah

AYAM NUNUKAN
Biasa disebut juga Ayam Tawao. Berkembang di pulau Tarakan, Kalimantan Timur. Diperkiraan asalnya dari Cina dan memiliki karakteristik ayam nunukan adalah warna bulunya merah cerah atau merah kekuning-kuningan, bulu sayap dan ekor tidak berkembang sempurna. Sementara paruh dan kakinya berwarna kuning atau putih kekuning-kuningan dengan jengger dan pial berwarna merah cerah. Jenggernya berbentuk wilah dan bergerigi delapan

AYAM PELUNG
Merupakan ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi (Jawa Barat). Ayam pelung memiliki sosok tubuh besar dan tegap, temboloknya tampak menonjol. Kakinya panjang, kuat, dan pahanya berdaging tebal. Ayam Pelung jantan memiliki Jengger berbentuk wilah yang besar, tegak, bergerigi nyata dan berwarna merah cerah dan penyeleksiannya lebih berdasarkan pada suara kokokan yang panjang dan memiliki lagu.  Ayam pelung betina mempunyai jengger, tetapi jengger terseebut tidak berkembang dengan baik.

AYAM SUMATRA
Ayam Sumatra merupakan ayam lokal dari Sumatra Barat. Penampilan perawakannya tegap, gagah ,tetapi ukuran tubuhnya kecil. Ayam Sumatra jantan berkepala kecil, tetapi tengkoraknya lebar. Pipinya penuh (padat), keningnya tebal, dan pialnya menggantung ke bawah. Paruh ayam Sumatra umumnya pendek dan kukuh berwarna hitam, dengan cuping kecil dan berwarna hitam. Ayam Sumatra memiliki jengger berbentuk wilah dan berwarna merah. Kulit muka juga berwarna merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang jarang 

AYAM BELENGGEK
Ayam Belenggek berasal dari Sumatra Barat, tepatnya dipedalaman Kabupaten Solok. Ayam ini pandai berkokok dengan suara yang merdu dan iramanya bersusun-susun, panjang sampai terdiri atas 6-12 suku kata. Semakin panjang suku katanya, semakin panjang kokoknya.

AYAM GAOK
Ayam Gaok bersal dari Madura dan Pulau Puteran, Kabupaten Sumenep. Keistimewaan Ayam Gaok yaitu kokoknya memiliki suara panjang yang hampir sama dengan Ayam Pelung yang terdapat di Cianjur (Jawa Barat). Ayam Gaok jantan memiliki tampilan tubuh besar, tegap dan gagah. Jenggernya besar berbentuk wilah dan berwarna merah, dengan pial yang besar dan warnanya merah. Kakinya berwarna kuning. Bulunya didominasi oleh warna kuning kehijau-hijauan (wido), namun ada juga yang berwarna lain, seperti merah dan hitam.

AYAM BEKISAR

Ayam Bekisar adalah hasil perkawinan antara Ayam Hutan Hijau jantan dan Ayam Kampung/Ayam Buras betina.
Ada tiga tipe Ayam Bekisar, yaitu :







  1. Gallus aenus yang berjengger bergerigi 8 kecil, pial berukuran sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu dengan plisir kuning emas.
  2. Gallus temminckii memiliki jengger bergerigi enam, pial berwarna jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan.
  3. Gallus violaceus dengan jengger bergerigi bagus, ukuran pial sedang, warna bulunya ungu dengan permukaan yang halus.
Ayam Bekisar memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan ukuran Ayam Kampung jantan, tetapi lebih besar daripada induk jantannya. Warna bulunya hitam kehijauan dan mengkilap. Memiliki suara yang halus dan khas: tersusun dari dua nada.
Ciri-ciri khusus dari Ayam Bekisar yang paling menonjol adalah bentuk bulu leher yang ujungnya bulat/lonjong bukan lancip. Jika dibandingkan dengan ayam jago biasa maka akan terlihat jelas. Bentuk ayam yang mirip sekali dengan bekisar adalah hasil silangan Ayam Bekisar dengan Ayam Kampung yang dinamakan Ayam Bekikuk. Bentuk dan posturnya sama, hanya kadang-kadang pial dan bulu lehernya yang berbeda.


AYAM HUTAN HIJAU

Ayam hutan hijau adalah nama sejenis burung yang termasuk kelompok unggas dari suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan sempidan. Ayam ini disebut dengan berbagai nama di berbagai tempat, seperti canghegar atau cangehgar, ayam alas, ajem allas atau tarattah.








Sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar